Jumat, 04 Oktober 2013

Buku Panduan pernikahan Secara Buddhist

UPACARA PERNIKAHAN


FERRY
&
WINDY


08 JUNI 2013



CETYA TRI RATNA
JL. TALIB I NO 35-37
JAKARTA


Description: lovemarried.jpg


PENYAMBUTAN
Di depan gerbang Cetya pandita menyambut orang tua dan mempelai
Mempelai melepaskan burung dan pandita membaca doa:
Namo Buddhaya
Namo Dharmaya
Namo Sangghaya

Na ca khuddaŀ samācare kiñci
Yena viññu pare upavadeyyuŀ
Sukkhino vā khemino hontu
Sabbe satta bhavantu sukkhitattā
Sadhu...sadhu...sadhu...
( tak berbuat kesalahan barang sekecil apapun yang dapat dicela oleh para orang bijaksana semoga kita bahagia dan sentosa semoga semua mahkluk berbahagia)








Namo sanghyang adi Buddhaya
Namo Buddhaya

MC : Adalah suatu berkah karma baik pada saat ini dua insan dipertemukan, di dekatkan dan akhirnya diberkahi dalam suatu ikatan pernikahan secara agama Buddha.
Bapak, ibu dan saudara-saudari sekalian marilah kita berdiri menyambut kedatangan kedua mempelai dengan mudita cita.
I.             PROSESI
MC :  Kedua mempelai memasuki Dhammasala di ikuti kedua orang tua mempelai.
Keluarga dan tamu berdiri menyambut; orang tua mempelai disisilkedua mempelai yang didampingi pandita dan regu prosesi memasuki dharmasala sampai kedepan altar. (diiringi lagu “Kami datang bersujud”)

“KAMI DATANG BERSUJUD”



Duhai junjungan kami
Oh  Buddha  nan terpuji
Kami datang bersujud
padamu tuk berbakti
Hati tentram dan damai
tiada kebimbangan

Merenungkan Dhammmu
yang agung dan mulia
Menghayati Dhammamu
yang luhur dan mulia




II.          UPACARA
MC : Upacara pengukuhan Pernikahan

Pandita menegaskan keinginan kedua mempelai untuk menjalani upacara secara agama Buddha, dan menanyakan kepada orang tua dan hadirin betul-betul tidak keberatan.

Namo Sanghyang ādi Buddhaya
Namo Buddhaya
Namo Boddhisattwaya-Mahasattwaya

Dalam bimbingan Tri Ratna, pada hari ini, Sabtu, tanggal delapan Juni tahun dua ribu tiga belas, saya selaku rohaniawan pembina perkawinan agama Buddha akan menuntun pasangan:
Sdr. Ferry
Dan
Sdri. Windy
Untuk melangsungkan perkawinan secara agama Buddha.

Sebelumnya, saya perlu menegaskan :
Sdr. Ferry, apakah sungguh bersedia menikah dengan Sdri. Windy secara agama Buddha?
(jawab: Ya)

Sdri, Windy apakah sungguh bersedia menikah dengan Sdr. Ferry secara agama Buddha?
(jawab: Ya)

Kepada pihak orang tua kedua calon mempelai, apakah ada yang berkeberatan terhadap perkawinan ini?
(jawab: Tidak)

Kepada para hadirin yang ikut menyaksikan, apakah ada yang berkeberatan terhadap perkawinan ini?
(jawab: Tidak)


III.       Penyalaan Lilin dan Dupa
MC : Kedua Calon Mempelai menyalakan Lilin warna Merah secara bersama-sama
Orang tua mempelai Pria : Menyalakan lilin berwarna Biru da kuning
Orang tua mempelai perempuan : menyalakan lilin warna merah dan putih
Pandita menyalakan lilin warna Jingga

Kemudian dilanjutkan dengan penyalaan dupa, Kedua mempelai didampingi pandita mempersembahkan dupa.

Lagu: PENDUPAAN
Pendupaan mulai menghangat dan menyala-nyala
Dharmadhatu Dharmadhatu Diliputi wanginya
Diliputi wanginya...
wanginya dihadapan para Buddha
 yang sedang musyawarah
Oh ... awan kebahagiaan
Terbentuk di mana-mana
Saat pujianku telah berlimpah-limpah
Para Buddha menampakan diri-Nya.

Om Vajra Dupe Ah Hum
Om Vajra Dupe Ah Hum
Om Vajra Dupe Ah Hum





IV.       PUJA BAKTI BERSAMA

Mempelai duduk berlutut, membaca :
(hadirin yang ikut membaca tetap duduk)

NAMASKARĀ GATHĀ

Araham sammāsambuddho bhagavā
Buddhaŀ bhagavantaŀ abhivādemi.
Bhagavā Yang Maha Suci yang telah mencapai penerangan sempurna, aku bersujud dihadapan Bhagavā.
(Namaskara)

Svākkhāto bhagavatā dhammo
Dhammaŀ namassāmi.
Dhammä telah sempurna dibabarkan oleh Bhagavā,
Aku bersujud di hadapan Dhammā.
(Namaskara)

Supaţipanno bhagāvato sāvakasańgho
Sańghaŀ namāmi.
Sagha siswa Bhagavā telah bertindak sempurna,
Aku bersujud di hadapan Sańgha.
(Namaskara)

VANDANA

Namo Sanghyang âdi Buddhaya(3x)
Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammā-Sambuddhassa (3x)
Namo Sabbe Boddhisattvàya-Màhasattvaya (3x)

(Terpujilah tuhan yang maha esa (3X)
Terpujilsh Bhagawa, yang maha suci, yang telah mencapai penerangan sempurna (3X)
Terpujilah semua Bodhisattwa-Mahasattwa (3X))
TISARAŅA

Buddhaŀ saraņaŀ gacchāmi
Dhammaŀ saraņaŀ gacchàmi
Sańghaŀ saraņaŀ gacchāmi

Dutiyampi Buddhaŀ saraņaŀ gacchāmi
Dutiyampi Dhammaŀ saraņaŀ gacchāmi
Dutiyampi Sańghaŀ saraņaŀ gacchāmi

Tatiyampi Buddhaŀ saraņaŀ gacchāmi
Tatiyampi Dhammaŀ saraņaŀ gacchāmi
Tatiyampi Sańghaŀ saraņaŀ gacchāmi


(Aku berlindung kepada Buddha
Aku berlindung kepada Dharma
Aku berlindung kepada Sanggha

Untuk kedua kalinya Aku berlindung kepada Buddha
Untuk kedua kalinya Aku berlindung kepada Dharma
Untuk kedua kalinya Aku berlindung kepada Sanggha

Untuk ketiga kalinya Aku berlindung kepada Buddha
Untuk ketiga kalinya Aku berlindung kepada Dharma
Untuk ketiga kalinya Aku berlindung kepada Sanggha)




PAÑCÃSILA

Pāńātipātā veramaņī sikkhāpadaŀ samādiyāmi
Adinnādānāveramaņī sikkhāpadaŀ samādiyāmi
Kāmesumicchācārā veramaņī sikkhāpadaŀ samādiyāmi
Musāvādāveramaņī sikkhāpadaŀ samādiyāmi
Surāmeraya majjapamādaţţhānāveramaņī sikkhāpadaŀ samādiyāmi


(Aku bertekad ntuk melatih diri menghndari pembunuhan mahkluk hidup) (Aku bertekad untuk melatih diri menghindari mengambil barang yang tidak diberikan)
(Aku Bertekad untuk melatih diri menghindari perbuatan asusila)
(Aku bertekat untuk melatih dirimenghindari ucapan yang tidak benar)
(Aku bertekad untuk melatih diri menghindari segala minum-minuman keras yang dapat menyebabkan lemahnya kesadaran)




V.          MEDITASI dan DOA PEMBERKATAN CINCIN


VI.       IKRAR PERNIKAHAN

Mempelai berdiri

Ferry memasangkan cincin pada jadi Windy seraya mengucapkan :
“ Windy, di hadapan altar Buddha dengan ini saya menyatakan mengikatkan diri sebagai suamimu. Terimalah cincin ini dan hatiku untuk selalu bersamamu”

Windy memasangkan cincin pada jari Ferry seraya mengucapkan :
“ Ferry, di hadapan altar Buddha dengan ini saya menyatakan mengikatkan diri sebagai istrimu. Terimalah cincin ini dan hatiku untuk selalu bersamamu”

Mempelai duduk, dengan sikap anjali menghadap altar Buddha bersama-sama mengucapkan:

Kami akan senantiasa saling mencintai, saling  menghormati, saling mengerti, saling membahagiakan, saling melindungi, setia dalam suka maupun duka, sepanjang hidup kami, bersama-sama saling membantu, menjalankan Dharma da Winaya.
Kami akan melaksanakan kewajiban suami istri, dan di kemudian hari sebagai orang tua dari anak-anak kami, dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab.
Semoga kami senantiasa dalam bimbingan Buddha, Dharma dan Sanggha.
Semoga semua orang ikut berbahagia dengan perkawinan kami.
Sadhu...Sadhu...Sadhu...



VII.    PENGIKATAN PERNIKAHAN

Pandita mempersatukan tangan kedua mempelai dengan mengikatkan pita kuning

Orang tua pihak laki-laki mengrudungkan kain Dharma pada tubuh kedua mempelai.

”PERKAWINAN YANG BERBAHAGIA”
Berbahagialah perkawinan saling mencinta,
Suami istri yang saling mengerti sama setia
Pada saling hormat menghormati,
Pada saling harga menghargai
Saling percaya, saling membantu,
Itulah perkawinan yang berbahagia

VIII. Wejangan Dhamma dari Romo Pandita

Pemercikan air pemberkahan oleh pandita kemudian  diikuti oleh kedua orang tua dari masing-masing mempelai.

IX.       Pembukaan kain kerudung dan pita kuning

Pembukaan pita kuning dilakukan oleh Pandita. Pita diserahkan kepada mempelai, dengan pesan agar disimpan baik-baik sebagai kenangan yang selalu mengingatkan kembali ikrar pekawinan.

X.          Penandatangan berita acara perkawinan.



PENUTUP

Mempelai duduk berlutut, membaca :
(hadirin yang ikut membaca tetap duduk)

NAMASKARĀ GATHĀ

Arahang sammāsambuddho bhagavā
Buddham bhagavantam abhivādemi.
 (Namaskara)

Svākkhāto bhagavatā dhammo
Dhammaŀ namassāmi.
 (Namaskara)

Supaţipanno bhagāvato sāvakasańgho
Sańghaŀ namāmi.
 (Namaskara)

XI.                Selanjunya kedua mempelai bersujud kepada orang tua secara bergantian.

Lagu: SUJUDKU

Trimalah sujudku oh ayah ibuku
Ampunilah segala kesalahan
Agar hidupku tiada beban
Kumohon doamu, kumohon restumu
Agar lapanglah jalan hidupku
Bahagia kan menunggu

Oh ayah ibuku yang kucinta, Doamu selalu kunantikan
Oh ayah ibuku yang kusayang, Jasamu tak kan kulupakan.

MC : Demikianlah tadi rangkaian acara pengukuhan pernikahan antara saudara Ferry dan Saudari Windy pada tanggal Delapan Juni 2013 telah selesai dilaksanakan.
Atas nama seluruh pengurus Cetya Sekolah Tri Ratna kami mengucapkan selamat menempuh hidup baru, selamat berbahagia, sejahtera dan dapat mengarungi bahtera rumah tangga dalam Dhamma.
Untuk selanjutkan kedua mempelai kami serahkan kepada kedua orang tua.


Lagu : Bahtera Kehidupan






Tidak ada komentar:

Posting Komentar